5 Trik Jitu Mengatasi Writer’s Block
Pernahkah Anda mengalami writer’s block?
Writer’s block
adalah keadaan di mana seorang penulis tidak dapat menuangkan segala
idenya ke dalam tulisan. Pikiran menjadi buntu, otak terasa kaku, seolah
ada yang menghalangi keluarnya gagasan. Tak satu pun kata, apalagi
kalimat atau pun paragraf yang mampu dihasilkan oleh sang penulis.
Banyak penulis mengalaminya, mulai dari penulis pemula sampai penulis profesional. Bagi penulis pemula, writer’s block
dapat menjadi kendala yang membuatnya merasa tidak mempunyai bakat
hingga akhirnya berhenti menulis. Namun, penulis profesional dengan
cepat mengidentifikasi penyebab terjadinya writer’s block dan menemukan solusinya.
Berikut ini adalah lima cara mengatasi writer’s block.
Anda dapat melakukan satu atau dua hal atau bahkan seluruhnya. Hal itu
tergantung kebutuhan dan situasi yang sedang Anda hadapi dalam menulis.
1. Segarkan pikiran dan tubuh
Terlalu
lama berada di depan komputer, berpikir dan menuangkan gagasan ke dalam
tulisan, membuat otak menjadi lelah. Jika sudah begitu, sebaiknya Anda
tidak memaksakan diri untuk menulis di depan komputer. Pergilah keluar,
cari udara segar. Ketika kembali, otak akan menjadi lebih segar dan siap
untuk bekerja.
Bukan
cuma pikiran, tubuh pun perlu disegarkan. Tinggalkan tulisan Anda
sejenak untuk mandi. Sehabis mandi, tubuh akan terasa segar dan siap
menulis kembali. Keadaan lapar juga membuat kita sulit berpikir, mencari
kata dan kalimat untuk dituliskan. Berhentilah sejenak untuk makan.
Setelah perut terisi, Anda punya cukup energi untuk menulis. Hal-hal
seperti ini kelihatannya sepele, akan tetapi berdampak besar bagi
seorang penulis.
2. Ciptakanlah tempat menulis yang nyaman
Ruang
tempat menulis sangat mempengaruhi produktivitas seorang penulis. Jika
Anda mempunyai ruang ber-AC mungkin itu akan terasa lebih nyaman
ketimbang sebuah kamar kecil yang pengap. Di kantor, saya mempunyai
sebuah kursi dan meja kerja dengan komputer desktop di atasnya. Di sebelahnya ada satu set sofa yang sudah lama dan tidak terlalu bagus. Namun, dengan menggunakan laptop,
sofa itu jauh lebih nyaman untuk menulis dan mengedit ketimbang meja
kerja yang ada. Intinya, ciptakanlah ruang tempat Anda menulis senyaman
mungkin.
Kita
juga dapat sewaktu-waktu pergi ke kafe atau restoran, lalu menulis di
sana. Saat ini ada banyak kafe atau restoran yang dengan sengaja
menambah fungsi mereka, bukan hanya untuk makan dan minum, melainkan
juga untuk bekerja dan mencari inspirasi. Mereka menyediakan layanan
internet gratis, walaupun sebenarnya tidak gratis, karena kita harus
membeli makanan atau minuman mereka. Cara ini memang membutuhkan biaya
ekstra. Karena itu, saya tidak menyarankan Anda melakukannya setiap
hari. Cukup sekali-sekali saja Anda melakukannya demi menciptakan ruang
kenyamanan yang berbeda.
3. Carilah waktu terbaik untuk menulis
Setiap
penulis mempunyai waktu terbaiknya untuk menulis. Tentu, waktu itu
berbeda antara seorang penulis dengan penulis lainnya. Anda dapat
mempelajari kapan Anda merasa lebih lancar menuangkan ide ke dalam
tulisan, misalnya, pagi hari, siang hari atau malam hari. Berdasarkan
pengalaman, waktu terbaik saya menulis adalah pagi hari, beberapa saat
setelah bangun tidur, ketika otak masih segar. Pelajari waktu terbaik
Anda dalam menulis, dan menulislah secara rutin pada waktu itu.
4. Asahlah kemampuan menulis Anda
Mengasah
kemampuan adalah hal yang sangat penting bagi seorang penulis. Menulis
bukan sekedar merangkai kata. Menulis adalah seni yang harus didukung
dengan teknik yang baik. Pelajari struktur sebuah kalimat efektif, peta/map
sebuah paragraf dan jenisnya, kalimat transisi, headline yang menarik,
dan lain sebagainya. Anda ingat pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dulu? Pelajarilah kembali bahan-bahan
pelajaran tersebut. Itu menjadi dasar yang sangat penting untuk
mengasah kemampuan menulis.
5. Carilah informasi tentang topik yang sedang Anda tulis
Salah satu sebab mengapa otak terasa “blank”
ketika menulis adalah kurangnya informasi tentang topik yang akan
ditulis. Informasi itu bisa didapat dengan berbagai cara. Membaca adalah
cara utama yang bisa dilakukan. Membaca adalah pekerjaan wajib seorang
penulis. Dari tulisannya kita bisa mengetahui apakah penulis membaca
banyak buku atau tidak.
Selain
membaca, diskusi dengan teman yang memahami topik tulisan Anda akan
sangat berguna. Diskusi itu bisa dilakukan dengan berdialog, bisa juga
di-share di media sosial seperti facebook, kompasiana atau milis. Tidak perlu tulisan final yang sempurna yang di-upload,
draft tulisan pun dapat diperlihatkan dan didiskusikan. Justru, dengan
masukan dari berbagai pihak dapat digunakan untuk menyempurnakan tulisan
kita.
Writer’s block
bukan hal yang menakutkan jika kita tahu cara mengatasinya.
Mudah-mudahan beberapa trik di atas dapat membantu meningkatkan
produktivitas Anda sebagai penulis. Selamat menulis!
No comments:
Post a Comment