Pages

Tuesday, November 11, 2014

Penyakit Sirosis Hati [ARTIKEL]

Artikel Umum: Sirosis Hati

Cirrhosis1
FAKTA:
  • Menurut laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, rata-rata prevalensi sirosis hati adalah 3,5% seluruh pasien yang dirawat di bangsal Penyakit Dalam, atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat. (i)
  • Perbandingan prevalensi sirosis pada pria:wanita adalah 2,1:1 dan usia rata-rata 44 tahun. (i)
PENGERTIAN
Apa yang dimaksud sirosis hati?
Sirosis merupakan komplikasi penyakit hati yang ditandai dengan menghilangnya sel-sel hati dan pembentukan jaringan ikat dalam hati yang ireversibel. WHO memberi batasan histologi sirosis sebagai proses kelainan hati yang bersifat difus (hampir merata), ditandai fibrosis dan perubahan benuk hati normal ke bentuk nodul-nodul yang abnormal. (i) Sirosis berbeda dengan fibrosis. Pembentukan nodul tanpa fibrosis, seperti dalam transformasi parsial, bukan merupakan sirosis. (ii)
 PENYEBAB
Apa yang menyebabkan sirosis hati?
Di negara berkembang, penyebab utama sisrosis hati adalah virus hepatitis B dan C, selain itu konsumsi alkohol dan autoimun juga mempengaruhi terjadinya sirosis hati. (ii). Penyakit perlemakan hati non alkoholik (nonalcoholic steatohepatitis) NASH, yang lemaknya dalam hepatosit (sel-sel hati)  dapat menyebabkan  komplikasi berupa peradangan atau inflamasi hati atau fibrosis juga dapat menyebabkan terjadinya sirosis kriptogenik (penyebab tidak diketahui pasti). (i)
 GEJALA DAN KOMPLIKASI
Apa gejala dan akibat yang ditimbulkan dari sirosis hati?
Gejala dan akibat yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh sirosis hati atau karena komplikasinya. Gejala dapat berkembang secara bertahap, atau mungkin tidak terlihat  gejala sama sekali. Ketika timbul gejala, dapat meliputi:
  • Pembengkakan atau penumpukan cairan pada kaki (edema) dan pada perut (ascites).
  • Hipogonadisme, dengan gejala seperti impotensi, infertilitas, hilangnya dorongan seksual, dan atrofi testis (mengecilnya buah zakar).
  • Gynecomastia, proliferasi (pembesaran) jaringan kelenjar payudara pada pria, terlihat seperti karet atau padat yang meluas secara konsentris dari puting. Hal ini disebabkan oleh peningkatan estradiol sebagai akibat sekunder dari sirosis.
  • Spider angiomata atau spider nevi, lesi vaskular terdiri dari arteriola pusat yang dikelilingi oleh pembuluh yang lebih kecil (seperti laba – laba) biasanya pada daerah dada dan punggung.
  • Jaundice, yaitu menguningnya kulit, mata, dan selaput lendir karena bilirubin yang meningkat. Urin juga terlihat menjadi lebih gelap seperti air teh.
  • Gejala lain seperti: Kebingungan atau keterlambatan dalam berpikir, lemah, warna tinja pucat / tinja menjadi hitam, kehilangan nafsu makan, mual & muntah darah, mimisan & gusi berdarah, kehilangan berat badan.
Apa komplikasi yang ditimbulkan dari sirosis hati?
Selain itu sirosis juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius diantaranya:
  • Gangguan perdarahan (koagulopati).
  • Penumpukan cairan (ascites) dan infeksi dari cairan di perut (peritonitis bacterial spontan).
  • Pembesaran pembuluh darah (varises) di perut, kerongkongan, atau usus yang mudah berdarah.
  • Peningkatan tekanan dalam pembuluh darah hati (hipertensi portal).
  • Gagal ginjal akibat sirosis (sindrom hepatorenal).
  • Gangguan paru-paru akibat sirosis (sindrom hepatopulmonae).
  • Kanker hati (hepatocellular carcinoma).
  • Gangguan mental seperti kebingungan sampai perubahan tingkat kesadaran, dan koma (hepatic encephalopathy).[iii]
TES DAN PENGOBATAN
Pemeriksaan apakah untuk mendiagnosis sirosis hati?
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahi terjadinya sirosis hati diantaranya:
  • Pemeriksaan laboratorium – Pada pemeriksaan ini dapat diketahui perubahan enzim transaminase (AST dan ALT) yang menjadi salah satu penanda adanya peradangan atau kerusakan hati akibat berbagai penyebab, termasuk sirosis. Selain itu juga dapat diketahui kadar albumin, faktor-faktor pembekuan darah, jumlah zat besi, dan autoantibodi yang juga perubahannya dapat menjurus ke sirosis.
  • Pencitraan – Pemeriksaan ini menggunakan alat, salah satunya USG, CT (computerized tomography), MRI (magnetic resonance imaging) dan transien elastography (FibroScan®). Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan hepatomegali, nodul dalam hati, splenomegali, dan cairan dalam abdomen, yang dapat menunjukkan sirosis hati. (i)
  • Biopsi – yaitu pengambilan sampel kecil dari sel-sel hati yang diambil dan diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Pengambilan sampel hati dengan cara memasukkan jarum halus di antara tulang rusuk kemudian ke hati. Biopsi tidak hanya dapat memastikan adanya sirosis, tetapi juga dapat mengungkapkan penyebabnya.
  • Endoskopi (gastroscopy) – yaitu dengan memasukkan kamera video ke tubuh pasien melalui kerongkongan kemudian turun ke lambung & usus kecil. Dokter akan melihat bagian dalam perut pada layar, untuk melihat adakah pembuluh darah yang membesar (varises) di kerongkongan, lambung dan usus kecil, yang merupakan tanda – tanda dari sirosis.(iv)
Bagaimanakah pengobatan sirosis?
Pada umumnya sirosis hati tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut, mengobati komplikasi sirosis, mencegah kanker hati atau deteksi sedini mungkin dan transplantasi hati. (i)
PENCEGAHAN
Bagaimanakah tindakan pencegahan untuk orang yang sehat?
Ada beberapa cara untuk mengurangi resiko terkena sirosis hati, yaitu:
  • Hindari alkohol.
  • Melakukan vaksinasi Hepatitis B.
  • Menghindari kontak seksual dengan penderita hepatitis B akut atau kronis.
  • Menghindari tatoo dan tindikan.
  • Menghindari berbagi barang pribadi, seperti pisau cukur atau sikat gigi dengan orang yang terinfeksi.
  • Makan yang seimbang, diet rendah lemak dan mengkonsumsi vitamin. (iii)

No comments:

Post a Comment