Sejak ditemukan pada tahun 1922 oleh tim yang dipimpin Howard Carter,
mumi Tutankhamun menyandera imaji manusia: tentang peti berlapis emas
dan timbunan harta karun, kisah Firaun Mesir yang bertahta di usia belia
9 tahun, juga 'kutukan' yang konon menimpa mereka yang bernyali
mengusik makam dan jasadnya -- termasuk rumor kematian misterius para
penemunya.
Mumi Firaun Tut -- demikian dia akrab disebut -- dimakamkan di Lembah para Firaun (Valley of the Kings).
Ia juga dibalsem dengan cara tak biasa. Jantungnya hilang, organ
kemaluan yang dibalsem pada sudut 90 derajat alias tegak lurus, dan
tertutup lapisan tebal cairan hitam yang membuat jasad Firaun muda itu
terbakar.
Anomali-anomali pada muminya menjadi perhatian para
ilmuwan juga media. Dalam makalah anyar yang dipublikasikan jurnal
ilmiah berbahasa Prancis, Etudes et Travaux, ahli Mesir Salima Ikram
sekaligus pengajar di American University di Kairo mengajukan alasan
mengapa Tutankhamun dan firaun lainnya memiliki keanehan pada muminya.
Menurut
dia, kemaluan yang tegak lurus dan anomali lainnya bukan disebabkan
kecelakaan selama pembalseman. Namun, diduga kuat sebagai kesengajaan
agar sang firaun mirip dengan Osiris, dewa dunia setelah mati.
Konon,
organ intim yang tegak membangkitkan kekuatan regeneratif Osiris,
cairan hitam untuk membuat kulit Tutankhamun berwarna mirip dengan sang
dewa. Dan, hilangnya jantung mengingatkan pada kisah Dewa Osiris yang
dipotong-potong oleh saudaranya, Seth dan jantungnya lalu dikubur.
Membuat
penampilan Tutankhamun mirip Osiris diduga juga punya agenda lain.
Untuk membatalkan revolusi keyakinan yang digagas Akhenaten, firaun yang
diyakini sebagai ayah Tutankhamun.
Akhenaten mencoba untuk
menfokuskan kepercayaan Mesir pada penyembahan Aten -- lingkaran
matahari, dan menghancurkan gambaran dewa lain. Sementara Tutankhamun di
masa pemerintahannya bertolak belakang dengan sang ayah, ia ingin
mengembalikan Mesir ke tradisi awal, menyembah banyak dewa.
Salima
Ikram mengakui, idenya itu spekulatif. Tapi, seandainya benar, itu bisa
menjelaskan sejumlah misteri terkait pembalseman Tutankhamun dan
pemakamannya.
Organ Intim yang Tegak
Organ
intim Tutankhamun yang sudah dibalsem putus dari tubuh setelah muminya
ditemukan. Spekulasi muncul di media, bahwa kemaluan itu telah dicuri.
Detil
seperti itu, diakui Salima Ikram, tidak ditemukan pada mumi lain.
"Sejauh yang saya ketahui, tak ada mumi lain yang ditemukan dengan
kemaluan yang ereksi," kata dia kepada situs sains LiveScience.
Ia
yakin, itu ada kaitan dengan Osiris. "Kemaluan tegak membangkitkan
kekuatan regeneratif Osiris yang paling kuat dan menjadi fitur 'mumi
jagung', simbol klasik dari kelahiran kembali dan kebangkitan," tulis
dia dalam makalahnya.
Mumi jagung adalah mumi artifisial yang
diciptakan dalam periode berikutnya sebagai penghormatan untuk Osiris.
Dibuat dari material campuran, termasuk biji-bijian.
Mumi yang Terbakar
Bukti
terkuak dalam film dokumenter baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa
mumi Tutankhamun pernah terbakar -- diduga dipicu adanya minyak hitam
dan resin yang dipakai di tubuhnya.
Pada bulan Oktober 1925,
Howard Carter, arkeolog yang memimpin tim yang menemukan makam
Tutankhamun menulis, "Sebagian besar detil tersembunyi di balik lapisan
mengkilap hitam yang disiramkan ke peti dalam jumlah besar."
Menggunakan
sejumlah besar cairan hitam, yang membuat mumi sang firaun kehitaman,
disengaja untuk membuatnya mirip Osiris. "Berhubungan dengan Osiris
sebagai penguasa tanah Mesir, yang hitam dengan humus dan subur. Serta
sumber kesuburan dan regenerasi," kata Ikram.
Jantung yang Hilang
Anomali
misterius lain adalah tidak adanya jantung dan penggantinya. "Padahal,
organ itu adalah kunci kebangkitan kembali jasad," kata Ikram.
Dalam
mitologi Mesir, jantung akan ditimbang dengan bulu, yang mewakili Dewa
Maat, untuk menentukan apakah si mati layak mengalami kebangkitan.
Namun,
Ikram menambahkan, hilangnya jantung Tutankhamun bukan karena
pencurian. Namun, sebagai referensi terhadap kisah terkenal dalam
legenda Osiris.
Bukti lain yang menunjukkan pengaruh Osiris juga
bisa dilihat di dinding utara ruang makam Tutankhamun. Di mana
dekorasinya menggambarkan Tut sebagai Osiris.
"Tutankhamun
ditampilkan sebagai Osiris sepenuhnya -- bukan hanya mumi dibungkus,"
kata Ikram. "Merepresentasikan firaun sebagai Osiris relatif unik di
Lembah Para Firaun."
Makam Firaun lain menggambarkan sang
penguasa menyembah Osiris atau melakukan ritual persembahan. Bukan
digambarkan sebagai Osiris.
Jika pendapat Ikram benar, pendapat itu akan melengkapi penyelidikan tentang mumi Tutankhamun.
Namun,
Carter lah yang kali pertama menulis soal firaun yang digambarkan
sebagai Osiris. "Saat membuka mumi itu, Carter mungkin berpikir; firaun
ini digambarkan sebagai Osiris, lebih dari kelaziman pemakaman lain,"
tulis Ikram.
Tutankhamun atau para pembalsemnya mungkin bertujuan
membatalkan revolusi kepercayaan pada masa itu, yang dilakukan oleh
pendahulunya.
"Mungkin kala itu dianggap, model transformasi
firaun tidak cukup, sehingga imam pembalseman membuat tubuh sedemikian
rupa sehingga benar-benar menekankan keilahian firaun dan identifikasi
dengan Osiris," kata Ikram. (Ein)
No comments:
Post a Comment